
Kedu Baru Online,– Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Hikmah merupakan elemen pendidikan yang sangat penting dalam membentuk watak, kepribadian dan karakter bangsa dengan landasan etika dan ajaran moral yang kokoh. Sejarah kehidupan yang di bangun manusia telah menghasilkan peradaban, kebudayaan dan tradisi sebagai wujud karya dan karsa dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup yang di hadapi. MDTA Al-Hikmah berada di Desa Kedu Baru Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara dan merupakan salah satu anggota Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Kerkap-Hulu Palik.
Dalam meningkatkan hubungan tali silaturrahmi dan tanda syukur di bulan suci Ramadhan ini, FKDT Kecamatan Kerkap-Hulu Palik menggelar buka Bersama yang dilaksanakan pada jum’at 11 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 22 Maret 2024 bertempat di MDTA Al-Hikmah Desa Kedu Baru Kecamatn Kerkap, yang dihadiri oleh guru MDTA se Kecamatan Kerkap-Hulu Palik, Kepala Desa Kedu Baru, Ketua BPD, Pengurus Yayasan Al-Hikmah dan Ta’mir Masjid Syuhada Desa Kedu Baru. Acara di awali dengan pembacaan ayat suci al-quran, sambutan-sambutan dan ceramah ramadhan sekaligus do’a bersama.
Acara di awali pembacaan ummul kitab oleh Protokol Ustadzah Eka Ardiyani, S.Pd.I guru MDTA An-Nur Desa Taba Padang Kol di lanjutkan pembacaan ayat suci al-quran oleh Ustazah Erly Widyastuti, S.Tr. Keb Guru MDTA Az-Dzikri Banyumas Baru. Sambutan panitia penyelenggara sekaligus Wakil Sekretaris FKDT Kec. Kerkap-Hulu Palik Ustadz Sabirin, S.Pd dari MDTA Fastabikul Khairat Desa Banyumas, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kades, BPD, Pengurus syara’ Desa Kedu Baru dan seluruh Dewan Guru MDTA se-Kecamatan Kerkap dan Hulu Palik atas waktunya menghadiri acara pada sore hari ini. Acara ini di laksanakan merupakan ajang memperat tali silaturahmi sekaligus menambah ilmu pengetahuan kita dalam bulan ramadhan ini.
Kepala Desa Kedu Baru Yusminnarto yang di wakili oleh Kasi Pelayanan Suratmin dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada guru-guru MDTA yang telah telah mengadakan acara hari ini juga mengharapkan kepada guru-guru MDTA untuk terus semangat mendidik anak-anak dengan penuh ke ikhlasan demi terciptanya generasi yang berakhlakul karimah.
Bertindak sebagai Nara Sumber/Penceramah dalam acara ini REBI, S.E, M.H selaku Ketua FKDT Kecamatan Kerkap-Hulu Palik sekaligus Ketua MUI Kecamatan Kerkap mengajak kepada seluruh jama’ah untuk mensyukuri datangnya bulan ramadhan, karena masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan dan melakukan ibadah-ibadah di dalamnya, karena banyak saudara, keluarga, tetangga kita yang tidak bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini, sebab telah mendahului kita menghadap sang pencipta. Ramadhan adalah bulan yang spesial, ketika ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu dan pahala dilipatgandakan. Ramadhan adalah bulan yang berlimpah keberkahan. Permulaannya penuh dengan rahmah (kasih sayang). Pertengahannya sarat dengan maghrifah (ampunan). Pungkasannya adalah kebebasan dari api neraka. Ramadhan adalah sebaik-baik bulan. Di dalamnya terdapat malam yang merupakan sebaik-baik malam, malam yang lebih utama daripada seribu bulan. Ramadhan adalah madrasah yang menempa seorang muslim menjadi insan yang dapat merasakan lapar dan dahaganya orang-orang fakir dan miskin. Ramadhan mengajarkan sabar dan syukur. Karena orang yang berpuasa dituntut untuk sabar dalam meninggalkan seluruh perkara yang dapat membatalkan puasa.
Di akhir ceramahnya Rebi mengajak jama’ah untuk manfaatkan waktu selama Ramadhan sebaik-baiknya. Kita isi dengan berbagai ibadah dan kebaikan. Bisa jadi tahun ini Ramadhan terakhir bagi kita. Mungkin kita akan berpisah selamanya dengan Ramadhan. Ramadhan tahun depan sudah pasti Kembali datang, tapi tidak ada yang bisa menjamin kita untuk bertemu kembali, karena sehat dan muda tidaklah dapat menunda kematian jika telah datang. Sakit dan tua juga tidak dapat mempercepat datangnya kematian. Kita tidak mengetahui kapan ajal mendatangi kita. Karenanya marilah kita prioritaskan segala hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita. Sebanyak apa pun urusan dunia kita, janganlah hal itu melalaikan kita dari urusan akhirat. Sesibuk apa pun kita, janganlah hal itu menghalangi kita dari mengumpulkan bekal untuk kebahagiaan abadi di akhirat. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati esok hari. Artinya, urusan yang bersifat duniawi bisa ditunda, seakan-akan kita hidup selamanya. Akan tetapi jika berkaitan dengan urusan akhrat, maka kita lakukan saat ini juga dan jangan ditunda, seakan-akan kita mati esok hari. Demikian pewarta melaporkan. (Ri).

